Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2010

Montpellier dan Prancis Selatan

Gambar
Tidak seperti hari ini, berabad-abad yang lalu posisi dari Kristen Barat dan peradaban Islam benar-benar terbalik. Pada saat itu, tanah Islam yang berkembang sementara Eropa Barat akan melalui malam gelap. Scott mengatakan, bahwa `Sementara dunia Kristen diselimuti kegelapan, dan segala pembelajaran kecuali bahwa metafisika tidak berguna dan teologi polemik telah diusir dari pikiran manusia, sedangkan Inggris terganggu oleh invasi Denmark dan Norman, dan biarawan biadab menantang otoritas raja nya dalam kehadiran tahta, sedangkan Charlemagne adalah desolating provinsi Jerman oleh pengasingan menyapu dan tanpa ampun, sedangkan konsili ekumenis yang menyatakan kebaikan selibat dan kesucian gambar, sedangkan penduduk Roma merasa geli oleh skandal paus perempuan ; selama periode stagnasi intelektual para pangeran Moor dari Spanyol dan Sisilia, sendirian di antara penguasa Barat, tetap hidup api suci seni, ilmu pengetahuan, dan filsafat '. Draper memberikan deskripsi yang lebih rinci ko

Sana'a Rising

Gambar
"Sana'a harus dilihat, namun panjang perjalanan, meskipun droop hardy unta, kaki dipakai dalam perjalanan." Yaman Tradisional Puisi Pada pertengahan Februari 1978, pada pagi pertama saya di Sana'a, aku bangun sebelum cahaya pertama. Diterangi oleh nyala lilin di samping tempat tidur tunggal, langit-langit balok overhead bergelombang, terpampang di gips putih, kepedalaman di lambat, kurva anggun, menyatu dengan dinding ruangan terpampang seolah-olah telah diukir dari satu blok kapur putih. Saling bayangan pada permukaan putih dingin tidak memungkinkan untuk membedakan mana arsitektur berakhir dan patung dimulai. Seperti dalam kebanyakan arsitektur tradisional Yaman, ada beberapa garis lurus, permukaan datar atau sudut persegi. Nuansa keseluruhan ruang itu harmonis, intim, fungsional dan nyaman. Itu adalah sebuah ruang yang ideal.

Maktab dalam Peradaban Islam

Maktab telah dikenal sejak abad pertama Islam Melek ilmu telah sejak dini dikenalkan dalam dunia Islam. Berbagai lembaga pendidikan lahir untuk memenuhi kepentingan ini. Salah satunya adalah maktab atau sering pula dikenal sebagai kuttab. Melalui maktab, sejumlah bidang ilmu diajarkan kepada para siswanya, misalnya tata bahasa dan Alquran. Istilah maktab atau kuttab juga berserak dalam beragam literatur Islam. Hal ini menunjukkan maktab telah ada sejak abad pertama Islam. Siswa yang belajar di lembaga ini berasal dari kalangan merdeka dan budak. Sebuah riwayat menegaskan keberadaan lembaga tersebut. Riwayat itu terkait dengan Ummu Sulayman, ibunda ahli hadis Annas bin Malik, yang meninggal pada 93 Hijriyah, yang pernah meminta pengajar di maktab mengirimkan beberapa siswa lelaki untuk membantunya membuat wol. Pada masa berikutnya, maktab ini menyebar ke seluruh dunia Islam. Keberadaan maktab menembus hingga Spanyol dan Sisilia. Seorang pelancong Muslim, Ibnu Hawqal, yang meninggal pada

Klasifikasi Kota

Setiap kota memiliki karakteristik tersendiri yang menjadi ciri khasnya. Simbol peradaban Islam. Gelar itu layak disematkan pada kota-kota yang didirikan umat Islam. Sebagian kota kemudian menjelma menjadi pusat politik dan pemerintahan, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan pusat studi agama. Peran itu menentukan dimensi dan fungsi dari sebuah kota. Pakar geografi Muslim abad ke-10, al-Maqdisi, untuk pertama kali mengenalkan mengenai fungsi dan peran kota. Ia mengelompokkan atau mengklasifikasikan kota di dunia Islam menjadi empat bagian. Yaitu, metropolis (misr), ibu kota (qasaba), kota penunjang (madina), dan kota biasa (balad). Tidak seketika sebuah kota berkembang besar. Butuh proses hingga puluhan tahun. Sejarawan dari Universitas Princeton, Oleg Grabar, mengatakan, satu kota yang dianggap penting dalam tataran geopolitik, komersial, sosial, dan keagamaan akan semakin cepat mengalami perkembangan. Al-Jahiz, seorang ilmuwan Muslim di abad ke-9, mengungkapkan pada masa kekuasaan Dinasti A

Kota Islam: Granada I

Gambar
GRANADA Letak geografis: Granada terletak di sebelah selatan kota Madrid, ibu kota Spanyol sekarang. Iklimnya sangat bagus, karena itulah dinamakan Granada. Dalam bahasa Romawi . Granada berarti bagus dan indah. Dari sebelah selatan, berbatasan dengan Laut Tengah dan sungai Shaniel. Tingginya lebih kurang 669 m. di atas permukaan laut. Di sinilah letak rahasia keindahannya. Ketika kaum Muslimin memasuki Granada, sewaktu penaklukan Andalusia (Spanyol sekarang), kota ini telah selesai dibangun di atas puing sebuah kota kecil yang bernama Albery. Di kemudian hari Granada menjadi ibu kota negara Dinasti Bani Ahmar. Granada pernah menjadi pusat ilmu keislaman terbesar dan salah satu mata rantai kebudayaan Islam yang mencakup kota-kota lain seperti, Kordoba, Valensia, Megrit, Asbilia, Toledo dan lain-lain. Sebagai kiblat ilmu pengetahuan, para penuntut ilmu dari daerah-daerah tetangga, baik yang Islam maupun yang bukan banyak berdatangan. Ketika itu terkenal sekolah Yusufiah, sekolah Nasria

Aleppo Citadel: Glimpses dari Masa Lalu

Gambar
Pengantar Sejak awal, Benteng telah diberi nama setelah kota Aleppo. Bukti dari penggalian arkeologi di Al-Qaramel Hill, pinggiran kota Aleppo, mengungkapkan adanya rumah hunian lingkaran yang kembali ke milenium kesepuluh SM dan ukiran di batu (rumah gua) dan penggalian di sekitar Aleppo mengkonfirmasi bahwa itu adalah kota tertua di dunia yang masih dihuni. Aleppo telah rusak sebagai akibat perang, invasi, gempa bumi dan wabah epidemi, namun kota ini terus meningkat dari reruntuhan dan bertahan. Kota Aleppo disebutkan dalam tablet dari Mari dating ke 2850 SM dihancurkan oleh Rimoch yang Acadian di tengah milenium ketiga SM dan oleh orang Het di bagian awal milenium kedua SM Aleppo telah ditaklukkan oleh Mitanians, Mesir, Babilonia, Assyria dan Persia. Sejak 330 SM Aleppo merupakan bagian dari Lingkaran Yunani dan dikenal sebagai 'Bereoa'. Aristoteles, filsuf, yang dikawal tentara Alexander the Great, Aleppo menikmati iklim yang baik dan suasana bersih. Dia memilih kota untuk

Taman Kota di Era Keemasan Islam

Sejak abad pertama hijrah, masyarakat Islam sudah mulai menghadirkan taman dan kebun di lingkungannya. Semrawut dan kumuh. Itulah gambaran suasana sebagian besar perkotaan yang dihuni masyarakat Muslim, saat ini. Tak heran, jika masyarakat Muslim kerap dikritik lantaran kurang begitu peduli terhadap alam dan lingkungan. Suasana perkotaan masyarakat Muslim masa kini ternyata sungguh kontras bila dibandingkan 10 abad silam. Ketika masa kekhalifahan dan era keemasannya, pemandangan kota-kota Islam begitu mencengangkan. Begitu indah, tertib dan nyaman. Suasana kota-kota Islam di masa kejayaan, tak bisa dibandingkan dengan kota-kota di Eropa masa kini, sekalipun. ‘’Kota-kota Eropa saat ini tak menawarkan cita rasa yang lebih,’’ papar John William Draper dalam History of the Conflict Between Religion and Science. Menurut Draper, pada abad ke abad ke-10 M, jalan-jalan di kota masyarakat Muslim Cordoba begitu halus dan mulus serta bertabur cahaya pada malam hari. Rumah-rumah penduduknya pun be

Perempuan dalam Arsitektur Islam

Ira Adriati Winarno ISLAM menempatkan kaum perempuan pada kedudukan yang tinggi. Ini dapat dilihat dari data tekstual yang tertuang dalam Al Quran maupun hadis. Ungkapan penghargaan terhadap kaum perempuan sudah sangat lumrah kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, ungkapan bahwa surga di bawah telapak kaki ibu. Bentuk lain yang barangkali belum banyak diketahui masyarakat luas adalah bentuk penghargaan yang diwujudkan dalam bentuk material, khususnya arsitektur Islam. Menarik sekali jika mengamati produk arsitektur dalam masyarakat Islam. Di tanah Arab tempat kelahiran Islam, masyarakatnya membedakan antara ruang bagi perempuan (harem) dan ruang pria. Di kawasan Indonesia pun beberapa daerah menetapkan perbedaan area bagi perempuan dan pria, misalnya dengan membatasi dengan tiang atau dengan ketinggian lantai. Untuk apakah pembedaan tersebut? Untuk membatasi gerak perempuan? Menurut saya, justru untuk melindungi perempuan dari orang-orang asing yang tidak selayaknya me

PANDANGAN KELIRU terhadap ARSITEKTUR ISLAM

Oleh : Ismail Raji A. Al Faruqi G *"Banyak orang muslim dan non muslim yang meragukan fakta bahwa Islam sedikit banyak mempunyai hubungan dengan arsitektur. Keraguan mereka itu disebabkan karena mereka tidak tahu atau keliru, atau karena kedua-duanya (tidak tahu dan keliru)."* Banyak orang muslim dan non muslim yang meragukan fakta bahwa Islam sedikit banyak mempunyai hubungan dengan arsitektur. Keraguan mereka itu disebabkan karena mereka tidak tahu atau keliru, atau karena kedua-duanya (tidak tahu dan keliru). Pertama, pihak yang tidak tahu : orang-orang muslim yang tidak menyadari bahwa : 1. Di seluruh Dunia Islam, kesatuan arsitektural merupakan satu segi dari kesatuan umat dibawah Islam. Sebelum kedatangan Islam, kesatuan arsitektural belum ada. Sebelumnya, gaya arsitektur dimana-mana saling berbeda. Kesatuan gaya justru muncul bersama Islam, yaitu : saat arsitektur khas Islam mulai mendominasi, dengan memperbolehkan munculnya variasi-variasi untuk hal non-esensial, sehi

YERUSALEM SEJARAH KOTA SUCI KETIGA

Yerusalem memasuki babak baru ketika tentara Islam di bawah kepemim pinan Khalifah Umarbin Khattab mulaimelakukan ekspansipertama. Yerusalem. Inilah kota suci ketiga bagi umat Islam, setelah Makkah dan Madinah. Di awal perkembangan agama Islam, Yerusalem menempati posisi yang sangat penting. Selama pe riode Makkah hingga satu tahun pas ca hijrah ke Madinah, kota itu sempat menjadi kiblat pertama bagi umat Islam. Setelah itu, Rasulullah SAW memindahkan arah kiblat ke Masjid Haram, di Makkah. Pertautan Islam dengan Yerusalem juga tercatat dalam lembaran sejarah yang maha penting, yakni peristiwa isra mikraj Nabi Muhammad SAW. Perjalanan yang dilakukan Rasulullah SAW melalui isra mikraj itu sungguh amat istimewa. Sebab, lewat perjalanan itulah Allah SWT memerintahkan kepada umat Islam untuk menunaikan ibadah shalat. Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan

Tata Letak Rumah Sakit II

Berpacu Membangun Rumah Sakit Oleh  Yusuf Assidiq Rumah sakit merupakan salah satu institusi paling berkembang pesat di dunia Islam pada abad pertengahan. Cendekiawan Aydin Sayili melalui tulisannya, The Emerge of the Prototype of the Modern Hospital in Medieval Islam, mengatakan, perkembangan itu merupakan prestasi yang luar biasa. Apalagi, pada masa-masa selanjutnya, rumah sakit yang dikelola umat Islam menjadi acuan rumah sakit modern pada zaman kini. Beberapa rumah sakit dengan kualitas nomor satu bermunculan. Salah satunya, al-Nuri yang berada di Damaskus, Suriah. Rumah sakit ini dibangun pada 1154 Masehi oleh Nurudin Mahmud Zangi bin Aksungur. Tak sedikit para penguasa dan pejabat tinggi yang dirawat di rumah sakit itu, salah satunya adalah Raja Mesir Mansur Qalawun (1279-1290). Terinspirasi kehebatan dan prestasi RS al-Nuri, Raja Mansur lantas memerintahkan agar rumah sakit sejenis didirikan di Kairo, Mesir. Lalu, berdirilah Rumah Sakit Mansuri. Segera saja institusi ini menjelm

Pencapaian di Bidang Konstruksi Bangunan

  by aristek-2004 Pendirian bangunan diserahkan kepada arsitek-arsitek ternama. Bangunan menjulang dan bentangan jembatan, bertebaran di dunia Islam. Menjadi fasilitas yang bermanfaat bagi masyarakat pada masanya. Ini semua berawal dari penguasaan teknologi konstruksi oleh cendekiawan Muslim. Semua pencapaian menjadi pijakan pengembangan bidang tersebut pada masa-masa selanjutnya. Melalui karya berjudul Islamic Technology: an Illustrated History, Donald R Hill dan Ahmad al-Hassan mengungkapkan pengerjaan konstruksi selalu beriringan dengan telaah teoretis, seperti matematik dan ilmu alam. Oleh karena itu, proyek pembuatan jembatan ataupun bangunan besar sering melibatkan pakar dari beragam keahlian. Perpaduan teori dan terapan dalam pengembangan konstruksi menghasilkan serangkaian karya luar biasa. Jembatan yang dibangun umat Islam, misalnya, dikenal memiliki ketahanan luar biasa. Di masa Abbasiyah, pengadaan fasilitas penunjang transportasi, baik jalan maupun jembatan, menjadi per

Pengawas Pasar

by aristek-2004 Al-Ghazali memuji peran pengawas pasar dalam karyanya,  Ihya Ulum al-Din. Pasar sejak awal menjadi pusat kegiatan ekonomi umat Islam. Fenomena ini muncul sejak masa Rasulullah. Semula, semuanya sederhana saja. Namun, seiring meningkatnya volume perdagangan yang kian meningkat, munculah kondisi yang lebih kompleks. Di dalamnya termasuk persaingan perdagangan. Hal itu disadari Rasulullah yang kemudian memberi panduan. Tujuannya, agar umat Islam menjalankan kegiatan ekonomi di pasar dengan jujur dan adil. Untuk memperkuat aturan,  muhtasib  ditugaskan mengawasi jalannya kegiatan di pasar.  Muhtasib  merupakan petugas yang bekerja mengawasi pelaksanaan ketentuan di lingkungan pasar. Umar bin Khattab tercatat sebagai  muhtasib  pertama dalam sejarah Islam. Pengawas pasar memainkan peran strategis. Mereka harus memastikan geliat ekonomi dan perdagangan berjalan sesuai ketentuan hukum serta agama. Siapa yang melanggar, akan ditertibkan, bahkan mendapatkan sanksi tegas. Pada m

Rumah Sakit Bayezid II, Arsitektur Gaya Turki Usmani seri II

Ruang Bedah dan Terapi Mental Oleh  Nidia Zuraya Rumah Sakit Sultan Bayezid II ini beroperasi selama 400 tahun sejak diresmikan pada 1488 M hingga berkecamuknya Perang Rusia-Turki (1877-1878 M). Bahkan, hingga abad ke-19 M, bangunan ini menjadi salah satu rumah sakit rujukan bagi pasien-pasien yang hendak menjalani perawatan bedah dan mereka yang mengidap penyakit mental. Sejarah mencatat, RS Bayezid II sangat terkenal di Eropa dan dunia Islam. Sebab, rumah sakit ini memiliki tenaga-tenaga ahli bedah yang terampil. Di samping itu, rumah sakit ini juga terkenal karena metode pengobatan untuk penyakit mental yang diberikan kepada para pasien di timarhane (rumah sakit jiwa). Metode pengobatan penyakit mental yang dilakukan oleh para dokter di rumah sakit ini menggunakan terapi musik, suara air, dan penggunaan wewangian atau yang dikenal dengan aromaterapi. Selain itu, RS Bayezid II juga terkenal berkat pusat pengobatan matanya. Karenanya pada masa lalu, rumah sakit ini menjadi satu-satuny

Kesultanan Majapahit

Gambar
Oleh Pahrudin HM, MA Seorang sejarawan pernah berujar bahwa sejarah itu adalah versi atau sudut pandang orang yang membuatnya. Versi ini sangat tergantung dengan niat atau motivasi si pembuatnya. Barangkali ini pula yang terjadi dengan Majapahit, sebuah kerajaan maha besar masa lampau yang pernah ada di negara yang kini disebut Indonesia. Kekuasaannya membentang luas hingga mencakup sebagian besar negara yang kini dikenal sebagai Asia Tenggara. Namun demikian, ada sesuatu yang ‘terasa aneh’ menyangkut kerajaan yang puing-puing peninggalan kebesaran masa lalunya masih dapat ditemukan di kawasan Trowulan Mojokerto ini. Sejak memasuki Sekolah Dasar, kita sudah disuguhi pemahaman bahwa Majapahit adalah sebuah kerajaan Hindu terbesar yang pernah ada dalam sejarah masa lalu kepulauan Nusantra yang kini dkenal Indonesia. Inilah sesuatu yang terasa aneh tersebut. Pemahaman sejarah tersebut seakan melupakan beragam bukti arkeologis, sosiologis dan antropologis yang berkaitan dengan Majapahit y

Rumah Sakit Bayezid II, Arsitektur Gaya Turki Usmani seri I

Oleh  Nidia Zuraya Setiap ruang beratap kubah yang menyerupai hall. Turki adalah salah satu negara Muslim dengan jumlah penduduk Muslim terbesar. Negara ini merupakan pusat pemerintahan kerajaan atau Dinasti Turki Usmani (Ottoman). Selama pemerintahan Dinasti Turki Usmani, negara ini berkembang pesat dalam berbagai bidang, termasuk arsitektur. Sejumlah bangunan bersejarah terdapat di negeri ini. Mulai dari bangunan Aya Sophia, Istana Topkapi, hingga Masjid Biru. Satu hal yang sering kali luput dari perhatian adalah rumah sakit. Sebagai pusat kesehatan, Pemerintah Turki Usmani menaruh perhatian besar dalam bidang ini. Sejumlah rumah sakit dibangun untuk membantu rakyat dalam menjaga kesehatan. Salah satu rumah sakit yang berdiri megah dan kokoh adalah Rumah Sakit Bayezid II di kawasan Edirne. Edirne atau sering disebut Adrianopel (Adrianople) adalah sebuah kota di seberang utara Selat Bosporus yang secara geografis menjadi bagian dari benua Eropa. Kota ini berhasil dikuasai oleh orang-o

Tata Letak Rumah Sakit I

Oleh  Yusuf Assidiq RUMAH SAKIT DILENGKAPI PUSAT PEMBUATAN OBAT UNTUK PASIEN DAN MASYARAKAT YANG MEMBUTUHKAN. Kemajuan bidang medis memicu perkembangan lebih jauh. Tak melulu karya dan pemikiran yang berserak. Namun, pada akhirnya muncul sebuah institusi berupa rumah sakit. Keberadaan rumah sakit selain berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan juga menjadi sentra pengembangan ilmu medis. Rumah sakit yang representatif paling awal dibangun di Baghdad, Irak pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah. Tepatnya, ketika Harun al-Rasyid (786-809) menjadi khalifah. Rumah sakit dikenal dengan sebutan bimaristan atau maristan. Bangunan rumah sakit di Baghdad besar dan megah. Rancang bangunnya menjadi acuan bagi rumah sakit lainnya yang baru didirikan di wilayah Islam. Gambaran mengenai rumah sakit di Baghdad disampaikan oleh sejarawan Muslim terkemuka al-Jubair. Ia mengunjungi Baghdad pada 1184 Masehi. Menurutnya, perlengkapan rumah sakit sangat memadai. Bahkan ia mengungkapkan, kemegahannya t

Kota Islam: Damaskus

DAMASKUS Damaskus terletak pada posisi 30ー37エ bujur timur dan 30ー33 lintang utara. Ibu kota Republik Syuriah. Sejak dahulu Damaskus terkenal dengan banyak sungai dan saluran air. Pada mulanya Damaskus adalah kota pertanian kecil yang terletak di perairan sungai Bardi. Karena letaknya yang sangat strategis untuk pusat perdagangan, maka di sana banyak terdapat pasar. Pada milinium ke tiga sebelum Masehi, Damaskus yang merupakan salah satu kota berpenghuni tertua di dunia sudah menjadi ibu kota kerajaan Aramid yang maju. Letaknya yang berada di persimpangan jalan menuju ke Irak dan anak benua Arab, membuat Damaskus untuk menjadi pusat perdagangan yang penting. Gerakan penaklukan Islam mulai memasuki Damaskus di tangan Khalid bin Walid dan Abu Ubaidah bin Jarrah. Sejak berdirinya dinasti Bani Umaiyah, Damaskus dijadikan ibu kota kekhalifahan oleh Muawiyah bin Abu Sofyan yang bertahan hingga dinasti ini jatuh. Selanjutnya, Damaskus menjadi salah satu wilayah kekuasaan Bani Abbas. Pernah me

ARSITEKTUR MESJID QAYRAWAN, TUNISIA

Gambar
Simbol Peradaban Maghribi Sejarah membuktikan bahwa di masa lalu, setiap pemerintahan kekhilafan Islam yang menjadikan suatu negeri sebagai pusat pemerintahan atau gubernuran hampir selalu membangun sebuah monumen bersejarah, dan masjid adalah salah satunya. Yah, setidaknya itu satu hal yang bisa saya simpulkan. Latar Politik Begitu pula di Tunisia, yang dulu bernama Ifriqiya. Di masa itu,   trah Aghlabid yang menjadi penguasa Tunisia pada pertengahan abad kesembilan masehi, membangun Masjid Agung Qayrawan. Masjid yang hingga saat ini masih merupakan masjid terbesar di daerah Maghribi, Afrika bagian utara itu dibangun pada masa pemerintahan   Sultan Ziyadatallah I. ***

“Kaerawan” Awal Peradaban Islam di Arab Magribi

Gambar
Kaerawan terletak sekitar 156 km dari ibu kota Tunisia. Kata “kaerawan” berasal dari bahasa Persia yang diserap ke dalam bahasa Arab, berarti ‘tempat penyimpanan peluru’, ‘tempat turunnya pasukan tentara’, ‘waktu istirahat kafilah’ atau ‘tempat perkumpulan orang pada waktu perang’. Kaerawan didirikan oleh Uqbah bin Nafi’  radhi yallahu ‘anhu  pada tahun 50 H. Tujuan dibangunnya kota ini adalah agar umat Islam dapat tinggal dan menetap di tempat itu, karena Uqbah merasa khawatir kalau-kalau penduduk asli bangsa Afrika di sana kembali memeluk agama tradisionalnya bila ditinggalkan muslimin Arab. Pemilihan lokasi kota Kaerawan dilakukan oleh Uqbah bin Nafi atas pertimbangan strategis. Suatu ketika, ia pernah berkata kepada sahabat-sahabatnya, “Penduduk negeri ini tidak memiliki moral yang jelas. Bila mendapat tekanan pedang (senjata), mereka akan memeluk Islam, tetapi bila umat Islam pergi, mereka kembali ke tradisi dan memeluk agama lamanya. Saya tidak melihat perlunya umat Islam tingga

MENILIK DAPUR SULTAN

Dapur istana dibagi menjadi beberapa bagian dan dikelola personel yang memiliki kecakapan di bidangnya. Luasnya kekuasaan Turki Usmani, memberi pengaruh pada perkembangan cita rasa masakan. Demikian pula, dengan konsep penyajian masakan serta organisasi yang dibentuk di dapur istana, khususnya Istana Topkapi. Saat itu, dapur istana telah memiliki hierarki tersendiri. Masakan dari sejumlah wilayah di bawah kekuasaan Turki Usmani, memperkaya pula perkembangan masakan secara umum dan di istana pada khususnya. Di antaranya, kebiasaan yang diwariskan dari wilayah Asia Tengah, yaitu mengonsumsi daging dan susu. Budaya Arab dan Persia juga memberikan pengaruhnya. Persentuhan dengan kedua budaya ini terjadi saat periode migrasi ke Anatolia. Orang-orang Turki mewarisi kebiasaan makan dari wilayah yang mereka singgahi atau tinggali. Kedua pengaruh budaya dalam masakan di Turki Usmani itu berkembang hingga abad ke-19. Bukti yang paling mudah diungkapkan adalah bertebarannya sejumlah masakan yang

Muslim Indonesia: In Living Colors

Gambar
Pernahkah Anda menemukan kartu ucapan Idul Fitri dengan gambar ketupat, di luar negeri? Atau jika Anda punya pengalaman Idul Fitri di negeri seberang (terutama negeri muslim), adakah hiasan ketupat yang menghiasi pusat pertokoan, seperti halnya di Jakarta? Unik, mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan muslim, dan budaya muslim, di Indonesia. Bukan hanya karena adanya ketupat sebagai bagian dari budaya Idul Fitri. Bukan juga karena adanya Islam yang ibadahnya diinterpretasi hanya ada tiga, hingga melahirkan Islam Waktu Telu di Lombok. Tetapi lebih dikarenakan Islam yang diinterpretasi sedemikian rupa hingga melahirkan keanekaragaman budaya muslim di Indonesia. Hasil dari masuknya budaya muslim di Indonesia pun tidak terlihat dari bangunan-bangunan monumental, seperti pada masa klasik yang melahirkan candi Borobudur, misalnya. Hal itu bukan disebabkan miskinnya khasanah budaya Muslim di bidang arsitektur. Sedang kita tahu bahwa kota-kota seperti Istanbul, Cordoba, juga Agra, merupaka

RUMAH SAKIT ZAMAN KEEMASAN ISLAM

Sebelum Islam datang dan mencapai masa kejayaannya, dunia ternyata belum mengenal konsep rumah sakit. Bangsa Yunani, misalnya, merawat orang-orang yang sakit di rumah peristirahatan yang berdekatan dengan kuil untuk disembuhkan pendeta. Proses pengobatannya pun lebih bersifat mistis yang terdiri atas ritual sembahyang dan berkorban untuk dewa penyembuhan bernama Aaescalapius. Dalam artikel bertajuk  Islamic Medicine History and Current Practice , Husain F Nagamia MD mengungkapkan bahwa sederet rumah sakit baru dibangun dan dikembangkan mulai awal kejayaan Islam. Pada masa itu, tempat mengobati dan merawat orang yang sakit dikenal dengan sebutan ‘Bimaristan’ atau ‘Maristan’. ”Ide membangun rumah sakit sebagai tempat merawat orang sakit mulai diterapkan pada awal kekhalifahan Islam,” papar Husain yang pernah menjabat sebagai ketua Institut Internasional Ilmu Kedokteran Islam (IIIM) ini. Konsep rumah sakit pertama dalam peradaban Islam dibangun atas permintaan Khalifah Al-Walid (705-715 M